Pandemi Covid 19 Mamaksa Dunia Pendidikan Laksanakan PJJ

2020-07-20 16:50   Admin
Home / Berita

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Praktisi media, Usman Kansong mengatakan, pandemi virus corona atau Covid-19 telah ‘memaksa’ dunia pendidikan malaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meski sebagian menganggap PJJ tidak efektif, namun berdasarkan survei PJJ perguruan tinggi, sebagian besar menganggap pembelajaran jarak jauh keniscayaan.

“Pandemi covid 19 telah mengubah mindset pengajaran menjadi pembelajaran, dan belajar bisa di mana saja, dari siapa saja. Namun demikian perlu dilakukan kombinasi belajar daring dan belajar tatap muka, karena tidak semua pembelajaran efektif dilakukan secara daring, misalnya praktik laboratorium,” ujar Direktur Pemberitaan Media Indonesia dalam webinar dengan tema “Normalisasi Kehidupan Kampus Pasca Covid-19” Rabu (1/07/2020).

Menurutnya, kedepan Pemerintah dan perguruan tinggi perlu melakukan modifikasi, memperbaiki, meningkatkan metode pembelajaran jarak jauh/daring.

Di waktu yang sama, Ketua STIKOM InterStudi Jakarta Martani Huseini mengatakan Wabah Covid 19 telah memunculkan Kampus ‘Merdeka’ dimana terjadi efisiensi penyelenggaraan pembelajaran dari sisi waktu. Selain itu, terbuka peluang terjadinya pembelajaran lintas disiplin antar kampus, adanya kemudahan penyelengggaraan CEA dan baik mahasiswa dan dosen merasa aman karena bebas dari macet.

“Meski menjadi sebuah alternatif, Namun PJJ bukan tanpa hambatan. Ada beberapa tantangan dalam pelaksanaan PJJ tersebut diantaranya, kesiapan infrastruktur, supratruktur maupun SDMnya,” terangnya.

Selain itu, lanjut Martani, perlu adanya tata kelola baik dari sisi standarisasi maupun evaluasinya, perlunya ahli konten dari ahli komunikasi, diperlukan proses pelatihan yang kontinyu dan tersertifikasi serta kemauan yang keras dari lembaga untuk hijrah dari pembelajaran off line menjadi on line.

“Kita yakin dan optimis dikti bisa segera menyiapkan standarisasi dan tata kelola pembelajaran jarak jauh ini. Karena sudah banyak negara lain yang telah menjalankan hal yang sama. Kita bisa studi banding secara online,” ujarnya lagi.

Sebagai penyelenggara webninar Normalisasi Kehidupan Kampus Pasca Covid-19, dalam closing statmennya Martani mengatakan adanya hikmah dibalik bencana Covid-19 ini.

“Covid 19 telah memaksa kita untuk masuk dalam sistim peradaban baru. Kita semua optimi bisa melewati masa pandemi ini. Yes.. we can,” tutupnya. (CS)